Skip to main content

Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Gerhana Bulan?

Fenomena Alam yang Menarik Perhatian

Gerhana bulan selalu berhasil menarik perhatian banyak orang. Saat Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, cahaya Matahari terhalang dan membuat Bulan tampak meredup atau bahkan memerah. Namun, muncul pertanyaan: apakah fenomena ini memengaruhi tubuh manusia?

Jawabannya: secara medis tidak ada pengaruh langsung yang membahayakan. Tetapi, ada faktor psikologis dan sosial budaya yang bisa membuat sebagian orang merasa berbeda ketika gerhana terjadi.

Dampak Gerhana Bulan dari Sisi Ilmiah

Secara ilmiah, gerhana bulan aman untuk dilihat. Berbeda dengan gerhana matahari yang berisiko merusak retina jika ditatap langsung, gerhana bulan tidak mengeluarkan radiasi berbahaya. Tubuh manusia tidak mengalami perubahan fisiologis signifikan selama fenomena ini berlangsung.

Penelitian tentang siklus bulan lebih banyak menemukan hubungan dengan pola tidur. Misalnya, sebuah studi oleh Cajochen et al. (2013) menemukan bahwa fase bulan purnama dapat memengaruhi kualitas tidur dengan menurunkan durasi tidur sekitar 20 menit pada beberapa individu. Namun, mekanismenya lebih banyak dikaitkan dengan cahaya bulan dan faktor psikologis, bukan karena “energi” dari gerhana itu sendiri.

Dampak Psikologis pada Sebagian Orang

Meski tidak berbahaya, sugesti dan kepercayaan dapat memengaruhi tubuh saat gerhana bulan. Beberapa orang melaporkan:

  • Rasa cemas atau tidak tenang 😰
  • Gangguan tidur ringan 😴
  • Perubahan mood atau emosi 💭

Efek ini lebih terkait dengan keyakinan budaya, kecemasan kolektif, atau ekspektasi diri, bukan efek biologis dari gerhana bulan.

Gerhana Bulan dalam Perspektif Budaya

Dalam budaya tertentu, gerhana bulan dianggap sebagai momen spiritual atau pertanda khusus. Hal ini bisa memicu reaksi emosional, yang pada akhirnya berpengaruh pada kondisi tubuh (misalnya peningkatan detak jantung akibat rasa takut).

Kesimpulan: Gerhana Bulan Aman, Kesehatan Tetap Prioritas

Secara medis, gerhana bulan tidak memberikan dampak negatif pada tubuh manusia. Efek yang dirasakan sebagian orang biasanya lebih banyak disebabkan oleh faktor psikologis atau kepercayaan.

Namun, jika Anda merasa sering mengalami gangguan tidur, cemas berlebihan, atau keluhan kesehatan lain, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional.

👉 Konsultasi dokter umum di Medizen Clinic siap membantu Anda menjaga kesehatan dengan layanan yang ramah, profesional, dan terpercaya.

Referensi

  1. Cajochen, C., Altanay-Ekici, S., Münch, M., Frey, S., Knoblauch, V., & Wirz-Justice, A. (2013). Evidence that the lunar cycle influences human sleep. Current Biology, 23(15), 1485–1488. https://doi.org/10.1016/j.cub.2013.06.029
  2. Foster, R. G., & Kreitzman, L. (2004). Rhythms of Life: The Biological Clocks that Control the Daily Lives of Every Living Thing. Yale University Press.
  3. Wehr, T. A. (1998). Effects of changing day length on human sleep. Journal of Biological Rhythms, 13(5), 417–427. https://doi.org/10.1177/074873098129000
dr. Bryan John Junior

Graduated from Atma Jaya University, Dr. Bryan is known as a detail-oriented doctor who is dedicated fully to his patients.He consistently offers positive, lasting outcomes to her patients by recognizing their conditions and adapting treatments to their individualized needs.

Leave a Reply