
Berita viral mengenai sumber air merek AQUA yang disebut berasal dari sumur bor telah menimbulkan perdebatan di masyarakat. Banyak orang kemudian mempertanyakan apakah penggunaan sumur bor menandakan air tersebut tidak lagi berasal dari sumber alami. Berdasarkan klarifikasi resmi perusahaan, air yang digunakan tetap bersumber dari akuifer dalam, yaitu lapisan batuan bawah tanah yang menyimpan air alami. Penggunaan teknologi sumur bor dilakukan untuk menjangkau lapisan air tersebut secara higienis dan mencegah kontaminasi dari permukaan tanah. Dengan demikian, istilah “sumur bor” bukan berarti air tersebut berasal dari sumber buatan, melainkan metode pengambilan air yang lebih aman dan terkendali.
Air mineral alami seperti AQUA umumnya mengandung berbagai unsur penting yang dibutuhkan tubuh, seperti kalsium (Ca²⁺), magnesium (Mg²⁺), kalium (K⁺), natrium (Na⁺), dan bikarbonat (HCO₃⁻). Kandungan ini bergantung pada kondisi geologis tempat air diambil. Menurut Quattrini, Pampaloni, dan Brandi (2017) dalam jurnal Nutrients, air mineral alami berperan dalam memenuhi kebutuhan mineral harian, terutama kalsium dan magnesium yang penting bagi kesehatan tulang serta sistem saraf dan otot. Selain itu, bikarbonat dalam air berfungsi menjaga keseimbangan pH tubuh agar tidak terlalu asam.
Mineral dalam air memainkan peran fisiologis yang sangat penting. Kalsium diperlukan untuk kekuatan tulang dan gigi, serta membantu kontraksi otot dan transmisi impuls saraf. Magnesium berfungsi dalam lebih dari 300 reaksi enzimatik, termasuk proses pembentukan energi dan stabilisasi irama jantung. Kalium dan natrium bekerja sama dalam mengatur tekanan darah, menjaga keseimbangan cairan, dan mendukung fungsi saraf. Menurut laporan World Health Organization (2022), air yang mengandung mineral dalam jumlah seimbang dapat berkontribusi terhadap kesehatan umum, terutama pada individu yang aktif secara fisik atau tinggal di daerah tropis seperti Indonesia.
Kekurangan mineral dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Kekurangan kalsium kronis berisiko menimbulkan osteoporosis, sedangkan defisiensi magnesium dapat menyebabkan kram, kelelahan, dan gangguan irama jantung. Kekurangan kalium (hipokalemia) dapat mengakibatkan kelemahan otot dan gangguan jantung, sementara kekurangan natrium (hiponatremia) bisa menyebabkan kejang dan gangguan kesadaran. Houston (2008) menjelaskan bahwa keseimbangan antara kalium, magnesium, dan kalsium sangat penting dalam pencegahan hipertensi dan menjaga fungsi jantung. Oleh karena itu, konsumsi air yang mengandung mineral alami secara rutin dapat membantu menjaga keseimbangan elektrolit dan fungsi vital tubuh.
Di sisi lain, terdapat perbedaan mendasar antara air mineral dan air demineral. Air mineral merupakan air yang diambil dari sumber alami dan tetap mempertahankan kandungan mineral alaminya. Air ini memberikan manfaat fisiologis melalui kandungan ion seperti kalsium, magnesium, kalium, dan natrium. Sebaliknya, air demineral atau air murni merupakan hasil proses penyaringan intensif seperti reverse osmosis atau deionisasi yang menghilangkan hampir seluruh kandungan mineral. Menurut Azoulay, Garzon, dan Eisenberg (2001) dalam Environmental Health Perspectives, konsumsi air murni tanpa mineral dalam jangka panjang dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh karena tidak memberikan kontribusi mineral yang diperlukan.
Di Indonesia, beberapa merek air minum kemasan memiliki karakteristik yang berbeda. AQUA dan Le Minerale dikategorikan sebagai air mineral karena berasal dari sumber alami dengan kandungan mineral seperti kalsium dan magnesium. Ades termasuk air mineral dengan tingkat filtrasi ringan. Sementara itu, Cleo dikenal sebagai air demineral atau air murni karena diproses menggunakan teknologi hyperfiltration yang menghilangkan hampir seluruh mineral. Dengan demikian, pilihan antara air mineral dan demineral sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan tubuh masing-masing individu. Bagi mereka yang memerlukan tambahan mineral, air mineral lebih direkomendasikan, sementara air demineral dapat digunakan pada kondisi medis tertentu atau untuk kebutuhan industri.
Isu tentang sumber air dari sumur bor seharusnya tidak diartikan secara negatif. Kualitas air lebih ditentukan oleh proses pengolahan, sistem perlindungan sumber, serta pengawasan laboratorium yang ketat. Tubuh manusia memerlukan asupan mineral seperti kalsium, magnesium, kalium, dan natrium untuk mendukung fungsi vitalnya. Kekurangan mineral dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan, mulai dari gangguan otot hingga masalah pada sistem kardiovaskular. Untuk memastikan kebutuhan cairan dan mineral tubuh tetap terpenuhi, masyarakat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna menilai kondisi hidrasi dan keseimbangan elektrolit secara akurat. Medizen Clinic menyediakan layanan pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter profesional yang dapat membantu menentukan kebutuhan hidrasi sesuai kondisi kesehatan individu. Segera lakukan konsultasi di Medizen Clinic sekarang, karena slot pemeriksaan minggu ini terbatas. Jangan tunggu sampai tubuh menunjukkan tanda-tanda kekurangan mineral yang bisa berdampak jangka panjang.
Daftar Pustaka:
Azoulay, A., Garzon, P., & Eisenberg, M. J. (2001). Comparison of the mineral content of tap water and bottled waters. Environmental Health Perspectives, 109(4), 383–389.
Houston, M. C. (2008). Potassium, magnesium, and calcium: Their role in both the prevention and treatment of hypertension. Journal of Clinical Hypertension, 10(7), 3–11.
Quattrini, S., Pampaloni, B., & Brandi, M. L. (2017). Natural mineral waters: Chemical characteristics and health effects. Nutrients, 9(2), 85.
World Health Organization. (2022). Guidelines for Drinking-water Quality: Fourth Edition. WHO Press.
Danone-AQUA. (2023). Company statement on protected groundwater sources. Danone Indonesia Press Release.




