Skip to main content

Influenza A dan Perkembangan Kasus di Indonesia pada Oktober 2025

Influenza A merupakan salah satu tipe virus influenza yang paling sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut pada manusia. Virus ini termasuk dalam famili Orthomyxoviridae dan memiliki struktur genom RNA bersegmen yang memungkinkan terjadinya mutasi antigenik secara cepat. Dua protein permukaan utama, yaitu hemagglutinin (H) dan neuraminidase (N), menjadi dasar klasifikasi subtipe virus seperti H1N1, H3N2, hingga H5N1. Kemampuan virus ini untuk mengalami mutasi dan reassortment genetik menjadikannya sangat adaptif serta berpotensi menimbulkan epidemi maupun pandemi pada populasi manusia (Paules & Subbarao, 2017).

Pada Oktober 2025, data terbaru dari World Health Organization (WHO) menunjukkan adanya peningkatan aktivitas virus influenza di kawasan Asia Tenggara, dengan dominasi subtipe Influenza A (H3N2). Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, proporsi spesimen positif influenza meningkat hingga 30–34 persen dari total spesimen yang diperiksa selama kuartal ketiga tahun 2025. Walaupun belum ditemukan varian zoonotik baru yang berpotensi menimbulkan pandemi, tren peningkatan kasus ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan terhadap penyebaran virus influenza di Indonesia (WHO, 2025; Kemenkes RI, 2025).

Secara klinis, infeksi Influenza A menimbulkan gejala yang lebih berat dibandingkan flu biasa. Gejala khas meliputi demam tinggi yang muncul mendadak, batuk kering, nyeri otot, nyeri sendi, sakit kepala, dan rasa lelah yang ekstrem. Pada anak-anak, gejala dapat disertai mual, muntah, atau diare. Masa inkubasi virus ini umumnya satu hingga empat hari, dan individu yang terinfeksi dapat menularkan virus satu hari sebelum munculnya gejala hingga sekitar satu minggu setelahnya (Centers for Disease Control and Prevention [CDC], 2024).

Risiko komplikasi akibat infeksi Influenza A sangat bergantung pada kondisi kesehatan individu. Kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, serta penderita penyakit kronis seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung, memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami komplikasi berat seperti pneumonia virus, gagal napas, atau perburukan kondisi medis yang sudah ada. Penelitian global yang dilakukan oleh Iuliano dan kolega (2018) memperkirakan bahwa influenza musiman berkontribusi terhadap 290.000 hingga 650.000 kematian setiap tahunnya akibat komplikasi pernapasan dan kardiovaskular.

Dalam konteks pencegahan, vaksinasi influenza tahunan menjadi langkah yang paling efektif untuk menurunkan risiko infeksi dan komplikasi berat. WHO merekomendasikan vaksin influenza diberikan setiap tahun karena virus ini mengalami perubahan genetik yang cepat, sehingga efektivitas vaksin tahun sebelumnya dapat menurun. Di Indonesia, vaksinasi influenza dapat diakses melalui berbagai fasilitas kesehatan termasuk klinik swasta seperti Medizen Clinic. Melalui layanan vaksin influenza di Medizen, masyarakat dapat melindungi diri dari risiko penyakit, terutama di tengah meningkatnya kasus Influenza A di penghujung tahun 2025. Upaya vaksinasi ini menjadi urgensi penting untuk mencegah lonjakan kasus yang berpotensi mengganggu produktivitas masyarakat dan beban sistem kesehatan nasional.

Referensi

  • Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2024). Key Facts About Influenza (Flu). U.S. Department of Health and Human Services.
  • Iuliano, A. D., Roguski, K. M., Chang, H. H., et al. (2018). Estimates of global seasonal influenza-associated respiratory mortality: A modelling study. The Lancet, 391(10127), 1285–1300.
  • Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2025). Laporan Surveilans Influenza Indonesia Triwulan III Tahun 2025. Jakarta: Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan.
  • Paules, C., & Subbarao, K. (2017). Influenza. The Lancet, 390(10095), 697–708.
  • World Health Organization (WHO). (2025). Influenza Update – October 2025. WHO Global Influenza Surveillance and Response System (GISRS).
dr. Bryan John Junior

Graduated from Atma Jaya University, Dr. Bryan is known as a detail-oriented doctor who is dedicated fully to his patients.He consistently offers positive, lasting outcomes to her patients by recognizing their conditions and adapting treatments to their individualized needs.

Leave a Reply