Skip to main content

3 Penyakit yang Muncul Saat Hujan dan Banjir, Jangan Anggap Remeh!

Musim hujan telah tiba! Suasana jadi sejuk, tapi waspada ya β€” karena di balik rintik hujan dan genangan air, ada ancaman penyakit yang bisa menyerang tanpa permisi. Terutama buat kamu yang tinggal di daerah rawan banjir, penting banget untuk tahu apa saja penyakit yang biasa muncul saat musim hujan dan banjir.

Yuk, kenali 3 penyakit yang sering muncul di musim hujan berikut ini, biar kamu dan keluarga bisa lebih waspada.

1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Musim hujan = genangan air = tempat ideal nyamuk Aedes aegypti berkembang biak! DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk ini. Gejalanya bisa mulai dari demam tinggi mendadak, nyeri otot, sakit kepala hebat, hingga perdarahan.

Menurut WHO, kasus DBD meningkat signifikan saat musim hujan, terutama di daerah tropis seperti Indonesia (WHO, 2023). Tanpa penanganan cepat, DBD bisa berujung fatal.

πŸ‘‰ Pencegahan terbaik? Vaksinasi DBD!

2. Leptospirosis

Leptospirosis adalah infeksi bakteri Leptospira yang menyebar lewat air yang terkontaminasi urine hewan, terutama tikus. Saat kamu berjalan di air banjir dengan luka kecil di kaki, bakteri ini bisa masuk dan menyebabkan infeksi serius.

Gejalanya mulai dari demam, nyeri otot, muntah, hingga gangguan hati dan ginjal. Menurut CDC, leptospirosis banyak terjadi setelah banjir karena sanitasi yang terganggu (Centers for Disease Control and Prevention, 2021).

3. Diare

Air bersih sering jadi langka saat banjir. Makanan dan minuman pun lebih mudah tercemar bakteri atau virus penyebab diare. Apalagi kalau air minum terkontaminasi feses atau limbah banjir β€” risiko diare bisa meningkat tajam.

Menurut jurnal dari American Journal of Tropical Medicine and Hygiene, kejadian diare meningkat dua kali lipat saat musim hujan dan banjir karena buruknya sanitasi (Fewtrell et al., 2011).

Lindungi diri dan keluarga dari serangan DBD dengan vaksinasi!
βœ… Aman dan telah disetujui BPOM
βœ… Ditangani langsung oleh tenaga medis berpengalaman
βœ… Lokasi strategis & nyaman

🎯 Jangan tunggu sampai sakit, karena pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan!

Referensi:

  • World Health Organization. (2023). Dengue and severe dengue.
  • Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2021). Leptospirosis
  • Fewtrell, L., Kaufmann, R. B., Kay, D., Enanoria, W., Haller, L., & Colford, J. M. (2011). Water, sanitation, and hygiene interventions to reduce diarrhoea in less developed countries: a systematic review and meta-analysis. The Lancet Infectious Diseases, 5(1), 42–52.

Leave a Reply